Sabtu, 25 Desember 2010

SILSILAH GURU ILMU THORIGOTNYA SYEKH ABDUL QODIR JAELANI

            Khirqoh Sufiah beliau dari yang mulia Syekh Al-Qodhi Abi Sa’id Al Mubarok bin ’Ali al-Mahzumi dari yang mulia Syekh Abil Hasan ’Ali bin Yusuf Al-Qurosyiyi Al-Hakkari dari yang mulia Syekh Abil Farojit Turtusi dari yang mulia Syekh Abdil Wahid Attamimi dari yang mulia Abi Bakri Dilif bin Hajdari Assyibli dari yang mulia Syekh Abil Qoosim Junaid Al-Bagdadi dari yang mulia Syekh Sari Assaqoti dari yang mulia Syekh Abi Mahfud Ma’ruf al-Karkhi dari yang mulia Abil Hasan ’Aliyinirridho dari yang mulia Syekh Musa Al-Kadim dari yang mulia Syekh Ja’far Asshiddiq dari yang mulia Syekh Muhammad Al-Baqir dari Syekh Zainal ’Abidin dari yang mulia Syekh Husain Assyahis bin Fatimah Azzahro’ dari Syayidina ’Ali bin Abi Tholib Karomallohu Wajhah dari yang mulia Nabi Muhammad Sholallohu ’alaihi Wassalam dari Malaikat Jibril dari Alloh Subhanahu Wata’ala.

ABDUL QODIR PERGI MENCARI ILMU


            Hari berganti hari minggu berganti minggu bulan berganti bulan tahun berganti tahun ABDUL QODIR tumbuh menjadi besar di usia mendekati baligh dia pergi menuntut ilmu dan mengabdi pada ulama-ulama yang tinggi derajat ke-ulamaannya serta tinggi ilmunya. ABDUL QODIR adalah anak santri (murid) yang sangat cerdas dan tangkas, dalam waktu singkat dia menguasai dan memahami yang diberikan oleh guru-gurunya.
GURU-GURU SYEKH ABDUL QODIR DALAM ILMU FIGH
{     SYEKH ABIL WAFA ‘ALI BIN ‘AQIL
{     SYEKH ABIL KHUTTOBIL KALWADZANNI MAHFUD BIN AHMADAL JALIL
{     SYEKH ABIL HUSAIN MUHAMMAD BIN ALQODI ABI YA’LA
GURU DALAM ILMU ADAB
{     SYEKH ABI ZAKARIA YAHYA BIN ‘ALI ATTIBRIZI
GURU ILMU THORIQOT kepada AL ‘ARIF BILLAH
{     SYEKH ABIL KHOIR HAMMAD BIN MUSLIM ADDABBAS
Kemudian dengan senang hati beliau mendalami ilmu Thoriqot sehingga diijinkan menjadi guru mursid (pembimbing) dan diberi pakaian KHIRQOH SUFIAH semacam pakaian kebesaran orang sufi pada masa itu.

Senin, 20 Desember 2010

Silsilah Syekh Abdul Qodir Jaelani

     Silsilah Syekh Abdul Qodir Jaelani dari Ayahnya
     Adapun  silsilah SYEKH ABDUL QODIR JAELANI dari Ayahnya sebagai berikut Syekh Abdul Qodir Jaelani  bin Abi Sholeh Musa Jangki Dausat bin Abdillah bin Yahya Zazid bin Abdillah Al-Mahdi bin Hasan Mustana bin  Hasan Assibti bin Ali bin Abi Tholib menikah dengan Fatimah binti Muhammad rasulillah Sholallohu 'Alaihi Wassalam.

     Silsilah Syekh Abdul Qodir Jaelani dari Ibunya
     Silsilah SYEKH ABDUL QODIR JAELANI dari Ibunya sebagai berikut : Syarifah Fatimah binti Abdillah Assouma'iyi Azzahid bin Abi Jamaliddin Muhammad bin Muhammad bin Thohir bin Abil 'Atoi Abdilah bin Kamiliddin Isa 'Ala iddin Muhammadijawad bin 'Abidin bin Husain Assyahid bin 'Ali bin Abi Tholib nikah dengan Fatimah binti Syayidina Muhammad Rosulillah.

Tahun dan Daerah Tempat Kelahiran SYEKH "ABDUL QODIR"

          Pada bulan yang penuh rahmat serta magfirah yaitu tepatnya tanggal 1 Romadhon tahun 471 Hijriyah disuatu desa "JAELAN: atau dikenal juga dengan nama "KAELAN" yaitu suatu desa ditepi bengawan "DIJAH" kalau ditempuh dengan jalan kaki kurang lebih 1 hari dari kota Baghdad negara Iraq. Daerah tersebut terpisah dan terletak di bagian luar negara "Thabaristan", disitulah lahir seorang bayi laki-laki yang sangat tampan dengan memancarkan cahaya kewibawaan dari raut wajahnya dan bayi itu lahir dari seorang ibu bernama SYARIFAH FATIMAH binti SAYID ABDILLAH ASSOUMA'I dengan seorang ayah bernama ABI SHOLEH bin MUSA JANGKI DAUSAT dan bayi tampan tadi diberi nama "ABDUL QODIR" yang dikemudian hari terkenal dengan nama "SYEKH ABDUL QODIR JAELANI".
          Sebelum dilahirkan di dunia ini ada tanda-tanda keajaiban dan diluar adat kebiasaan para kaum hawa umunya. Pada saat mengandung sang bayi tersebut SYARIFAH FATIMAH binti ABDILLAH ASSOUMA'I sudah dalam usia senja yaitu dalam usia 60 tahun sudah tidak haid atau istilah sekarang dikenal dengan 'monopause' dengan kekuasaan Allah bayi lahir dengan selamat dan sehat, di bulan Romadhon saat kelahirannya bayi ABDUL QODIR pada siang hari tidak mau minum susu ibunya sampai menggelisahkan sang ibu, tetapi disaat jam (waktu) berbuka tiba bayi tadi memberi isyarat kepada ibunya agar segera disusui hal yang demikian terjadi berulangkali sampai berakhirnya bulan Romadhon dan hal yang demikian juga diteruskan pada bulan-bulan Romadhon berikutnya. Kemudian barulah kedua orang tuanya mengerti kalau si bayi ikut berpuasa.